Sejak Kapan Manusia Mengenal Sistem
Tulisan/Abjad?
Di
zaman dahulu, sebelum huruf yang disebut alfabet dikenal dalam bentuk tulisan,
orang melakukan komunikasi dengan berbicara atau menggunakan gerakan tubuh.
Saat itu manusia belum menemukan cara untuk menyimpan informasi penting dalam
sejarah mereka, seperti catatan untuk mengingat kejadian-kejadian penting
kecuali dalam ingatan semata.
Manusia
purba tidak tahu bagaimana caranya menyampaikan pesan untuk anak cucunya
kecuali lewat tuturan kisah dari mulut ke mulut. Begitu juga saat akan
menyampaikan kabar berita, mereka akan mengirimkan seorang utusan yang
menghapal semua pesan. Menyadari sulitnya persoalan ini, mulailah dicari cara
untuk menyimpan catatan sejarah. Mulanya manusia purba mempelajari cara melukis
untuk mengungkapkan pikiran dan ide-ide mereka. Namun bahasa gambar yang sangat
kasar ini terkadang sulit dimengerti oleh orang lain yang melihatnya, sehingga
pesan tidak bisa diterima dengan baik. Kemudian manusia purba mulai membaurkan
bahasa gambar dengan lambang-lambang tertentu. Namun penggunaan lambang dan
gambar ini juga tak menyelesaikan persoalan. Sampai akhirnya mereka belajar
bagaimana menuliskan ucapan bunyi dalam sebuah lambang yang kemudian dikenal
sebagai huruf. Inilah mula pertama kali huruf dibentuk.
Setelah
lambang bunyi tersebut dibuat, orang-orang purba kemudian mengembangkan dan
menyempurnakannya menjadi lebih sederhana dan lebih mudah dikenali.
Perkembangan pertama aksara tercatat pada tahun 5.500 tahun lalu di Mesir dan
Mesopotamia berupa hiroglif. Sementara dari Tiongkok kuno ditemukan aksara awal
mereka yang tercatat sekitar 3.500 tahun lalu.
Aneka
rupa aksara tersebut kemudian semakin berkembang hingga satu huruf bisa
mewakili satu lambang bunyi. Inilah yang disebut sebagai sistem alfabet. Kini
alfabet yang terdiri dari 26 huruf mulai dari A,B,C sampai Z sudah digunakan
sebagai huruf universal yang digunakan di seluruh negara di dunia. Sitem
alfabet ini dikembangkan dari jenis aksara Yunani. Alfabet Yunani kemudian
disempurnakan oleh orang-orang Roma. Penyempurnaan aksara Roma inilah yang
kemudian digunakan secara meluas hingga
menjadi huruf yang kamu kenal sekarang.Sumber: disini
Proses Interaksi Manusia Sebelum
Mengenal Tulisan
Masa
Pra Aksara
Pada
masyarakat yang belum mengenal tulisan (illiterate), pewarisan ingatan tentang
peristiwa masa lampau dilakukan melalui tradisi lisan dari generasi ke
generasi. Setiap generasi biasanya, selain mewarisi ingatan masa lampau dari
generasi sebelumnya, juga mewariskan pengetahuan tersebut kepada generasi
berikutnya. Tradisi lisan dapat dianggap sebagai sebuah kesaksian sejarah yang
sangat berguna bagi penulisan sejarah. Sering kali sebuah tradisi lisan
mengisahkan pengalaman masa lampau jauh ke belakang di mulai sejak adanya
manusia pertama sampai terciptanya suatu kolektif yang di kenal sebagai
masyarakat ataupun suku bangsa. Tradisi lisan merupakan sumber sejarah yang
merekam masa lampau. Tradisi lisan juga mengandung kejadian nilai-nilai, moral,
keagamaan, adat-istiadat, cerita-cerita khayal, peribahasa, nyanyian, mantra
dan sebagainya.
Karya
dalam tradisi lisan biasanya dikenal sebagai bagian folklor. Pengungkapan
tradisi lisan sering kali digunakan secara lugas dalam bentuk pepatah, tembang,
mitos, legenda, dongeng dan diwariskan sebagai milik bersama serta sebagai
simbol identitas bersama. Tradisi lisan dalam bentuk mitos, legenda atau
dongeng melukiskan kondisi fakta mental (mentifact) dari masyarakat
pendukungnya. Tradisi lisan sebagai ingatan kolektif sering kali disalin dalam
bentuk tulisan. Selanjutnya kalian dapat memahami tradisi masyarakat sebelum
mengenal tulisan (pra aksara) hingga mengenal aksara (masa aksara) melalui
tulisan berikut ini yang dimulai dari Folklor.
Sumber: disini
Pembabakan Peradaban Manusia
A. Berdasarkan
Proses Terbentuknya Bumi
Berdasarkan
geologi, terjadinya bumi sampai sekarang dibagi ke dalam empat zaman.
Zaman-zaman tersebut merupakan periodisasi atau pembabakan prasejarah yang
terdiri dari:
-
Zaman Archaekum, yaitu masa ketika bumi dalam proses awal terbentuk dan masih
dalam wujud gas. Zaman ini berlangsung kira-kira 2500 juta tahun, pada saat itu
kulit bumi masih panas, sehingga tidak ada kehidupan.
-
Zaman Palaeozoikum, masa ketika bumi sudah terbentuk namun belum sempurna dan
mulai muncul kehidupan. Zaman ini disebut juga zaman primer atau zaman hidup
tua. Zaman ini berlangsung 340 juta tahun. Makhluk hidup yang muncul pada zaman
ini seperti mikro organisme, ikan, ampibi, reptil dan binatang yang tidak
bertulang punggung.
-
Zaman Mesozoikum, masa ketika bumi dipadati dengan makhluk-makhluk besar
(dinosaurus). Zaman sekunder atau zaman hidup pertengahan ini berlangsung
kira-kira 140 juta tahun. Pada zaman pertengahan ijenis reptil mencapai tingkat
yang terbesar seperti sehingga pada zaman ini sering disebut juga dengan
zaman reptil. Setelah berakhirnya zaman sekunder ini, maka muncul kehidupanyang
lain yaitu jenis burung dan binatang menyusui yang masih rendah sekali
tingkatannya. Sedangkan jenis reptilnya mengalami kepunahan.
-
Zaman Neozoikum, Masa ketika bumi dalam keadaan sempurna seperti sekarang zaman
hidup baru. Zaman ini dibedakan menjadi 2 zaman, yaitu:
1.
Tersier / zaman ketiga.
Zaman
ini berlangsung sekitar 60 juta tahun. Yang terpenting dari zaman ini ditandai
dengan berkembangnya jenis binatang menyusui seperti jenis primata, contohnya
kera.
2.
Kuartier/zaman keempat
Zaman
ini ditandai dengan adanya kehidupan manusia sehingga merupakan zaman
terpenting. Dan zaman ini dibagi lagi menjadi dua zaman yaitu yang disebut
dengan zaman Pleistocen dan Holocen.
Zaman
Pleitocen/Dilluvium berlangsung kira-kira 600.000 tahun yang ditandai dengan
adanya manusia purba. Zaman Holocen/Alluvium berlangsung kira-kira 20.000 tahun
yang lalu dan terus berkembang sampai dewasa ini. Pada zaman ini ditandai
dengan munculnya manusia jenis Homo Sapiens yang memiliki ciri-ciri seperti
manusia sekarang.
B.
Berdasarkan Perkembangan Kebudayaan
Kehidupan
masyarakat (manusia) pada zaman prasejarah terbagi menjadi 3 periode, yaitu:
-
Masa
berburu dan mengumpulkan makanan
Pada
masa ini secara fisik manusia masih terbatas usahanya dalam menghadapi kondisi
alam. Tingkat berpikir manusia yang masih rendah menyebabkan hidupnya
berpindah-pindah tempat dan menggantungkan hidupnya kepada alam dengan cara
berburu dan mengumpulkan makanan.
-
Masa
bercocok tanam
Pada
masa ini kemampuan berpikir manusia mulai berkembang. Sehingga timbul upaya
menyiapkan persediaan bahan makanan yang cukup dalam suatu masa tertentu. Dalam
upaya tersebut maka manusia bercocok tanam dan tidak lagi tergantung kepada
alam.
-
Masa
perundagian
Pada
masa ini masyarakat sudah mengenal teknik-teknik pengolahan logam. Pengolahan
logam memerlukan suatu tempat serta keahlian khusus. Tempat untuk mengolah
logam dikenal dengan nama perundagian dan orang yang ahli mengerjakannya
dikenal dengan sebutan Undagi.
C. Berdasarkan
Kebudayaan yang di tinggalkan
Pembabakan
Zaman Prasejarah berdasarkan Arkeologi. Arkeologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan
masa lampau melalui benda-benda artefak. Dari hasil penelitian para ahli
arkeologi, maka tabir kehidupan masyarakat prasejarah Indonesia dapat
diketahui. Berdasarkan penggalian arkeologi maka prasejarah dapat dibagi
menjadi 2 zaman :
1).
Zaman Batu, yaitu zaman
kebudayaannya didukung dan dibuktikan dengan peninggalan-peninggalan yang
berwujud batu. Dibagi menjadi:
a).
Paleolitikum (Zaman Batu Tua)
Disebut
juga dengan kebudayaan Ngandong dan Pacitan
Jenis
manusia purba yang ditemukan adalah: Pithecanthropus Erectus, Homo Wajakensis,
Meganthropus Paleojavanicus, Homo Soloensis. Tokoh penemunya adalah Von
Koenigswald (1935).
b).
Mesolitikum (Zaman Batu Tengah)
Yang
termasuk kebudayaan Mesolitikum adalah
a.
Kebudayaan Bacson-Hoabinh
b.
Kebudayaan Bandung
c.
Kebudayaan Toala ( Sul-sel)
-
Tokoh penemu adalah P.V. Van Stein Callenfels
c). Neolitikum (Zaman Batu Muda)
Merupakan
masa revolusi kebudayaan, sebab manusia yang tadinya mengenal food gathering
berubah menjadi food producing
-
Hidup menetap (Sedenter), dan memiliki tempat tinggal bukan di gua
-
Hidup dari bercocok tanam
-
Alat-alat yang dipakai berasal dari batu yang sudah dihaluskan dan sempurna
d).
Megalitikum (Zaman Batu Besar)
-
Manusia sudah dapat membuat dan meninggalkan kebudayaan yang terbuat dari
batu-batu besar
-
Berkembang dari zaman neolitikum sampai zaman perunggu
-
Manusia sudah mengenal kepercayaan utamnya animism
-
Peninggalannya berupa:
a.
Menhir, yaitu Tugu batu tempat pemujaan terhadap roh nenek moyang
b.
Waruga, yaitu kubur batu yang berbentuk kubus atau bulat
c.
Dolmen, yaitu meja batu tempat meletakkan sesaji yang dipersembahkan kepada roh
nenek moyang.
d. Punden Berundak-undak, yaitu bangunan suci tempat pemujaan terhadap roh
nenek moyang yang dibuat dalam bentuk bertingkat-tingkat
e.
Sarkofagus, yaitu peti jenazah yang terbuat dari batu bulat (batu tunggal)
f.
Kubur Batu, yaitu peti jenazah yang terbuat dari batu pipih
g.
Arca, yaitu patung yang menggambarkan binatang atau manusia yang biasanya
disembah.
2). Zaman Logam, yaitu kebudayaan manusia sebagian besar menggunakan
benda-benda yang terbuat dari logam atau zaman ketika manusia sudah menggunakan
alat-alat kehidupan dengan peralatan yang berasal dari logam. Dibagi menjadi:
a).
Zaman Tembaga, adalah zaman ketika manusia mulai mengenal peralatan dari logam
b).
Zaman Perunggu, adalah zaman ketika manusia mampu membuat alat-alat dari
perunggu.
ontohnya:
a. Kapak Corong
b.
Nekara
c.
Perhiasan perunggu
c).
Zaman Besi, yaitu zaman ketika manusia telah dapat mengolah bijih-bjih besi
untuk membuat peralatan-peralatan yang dibutuhkan.
Namun
di Indonesia tidak di temukan peninggalan-peninggalan pada masa zaman besi ini.
Alasannya adalah besi berkarat dan tentu hilang dimakan usia.
Sumber: disini
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan Komentar Disini